Sudah sebulan Suparmin berada di
Jakarta, pria muda yang penuh dengan petualangan dan kerja keras itu merambah
Jakarta sebagai perantauannya. Suparmin bertubuh tegap, kulitnya hitam legam,
matanya belo, berkumis tipis alisnya tebal, hidungnya mancung dan rambutnya
ikal dengan potongan cepak gaya retro. Setelah beberapa generasi keluarga
Suparmin tidak pulang kekampung halamannya di pulau jawa, ia kembali dengan
semangat yang membara untuk mencari penghidupan yang lebih baik dipulau jawa.
Misinya adalah bekerja dan mendapatkan penghasilan sebanyak – banyaknya di
Jakarta, Visinya adalah membawa kesuksesannya ke kampung halamannya nanti dan
membangun kampung halamannya itu menjadi kota metropolitan seperti Jakarta di
Papua, Irian Jaya.Tentu bukan itu saja yang menjadi misinya, Suparmin juga
mencari seorang gadis jawa asli yang akan dinikahinya untuk mempertahankan
garis keturunannya di Papua. Jangan tanya kenapa ia menetap di Papua.
Suparmin adalah pria keturunan jawa asli yang
di turunkan langsung dari kakek buyutnya.
Itu berawal dari tahun 1800-an ketika zaman penjajahan di pulau jawa masih
meraja. Kakek buyut Suparmin yang nota bene adalah seorang pendekar di zamannya
dan sekaligus seorang Kyai yang hebat dan sangat disegani oleh para penjajah.
Tindak tanduknya selalu diawasi dengan ketat oleh para penjajah dan menjadi
ancaman yang cukup besar bagi para penjajah di Indonesia. Karena ia juga sangat
dihormati oleh warga setempat dan menjadikannya sebagai pemimpin untuk
memerangi penjajah saat itu. Pengikutnya sangat banyak dan ia dijuluki sebagai “Kyai
Geseng”.
Legend:
“Suatu hari kakek buyut Suparmin
bertemu dengan seorang pemuda perantauan asal Papua Irian jaya Edo Nikararema.
Pemuda perantauan ini mempunyai misi bagi kampungnya untuk mencari sosok tuhan
yang patut disembah mereka. Itu terjadi karena suasana kampung asalnya yang
menganut animisme terpecah menjadi beberapa kubu, mereka saling berselisih
siapa tuhan yg paling kuat didunia ini. Sehingga menimbulkan perpecahan suku.
Sebagai penengah di utuslah seorang pemuda yang paling hebat dari kampung Nikararema
(baca: suku terkuat yg ada di papua) untuk mencari sosok tuhan yang paling kuat.
Maka diutuslah Edo Nikararema seorang pemuda yang diharapkan bisa membawa kembali
perdamaian di papua. Edo saat itu adalah seorang pemuda yg gagah perkasa.
Setelah beberapa bulan pencarian
Edo dipulau Jawa untuk menemukan tuhan akhirnya sampailah Edo di Kediri. Semenjak sampai di pulau Jawa, Edo selalu
menantang semua orang hebat yg ditemuinya. Edo selalu memenangkan pertarungan
itu. Semua itu ia lakukan untuk mencari tuhan yg paling kuat. Sampailah ia bertemu
dengan kakek buyut Suparmin Rd. Suparmin Wijoyo. Karena bertitel Rd. (Raden)
tentu saja kakek buyut Suparmin bukan orang sembarangan, ia mewarisi darah
ningrat dan kesaktian sebagai seorang pendekar yg cukup tersohor di kala itu.
Mengetahui hal itu Edo semakin
bersemangat untuk menantangnya. Meskipun begitu Rd. Suparmin tidak serta merta
menyetujui duel yg Edo minta. Rd. Suparmin mengutus para muridnya melawan Edo
untuk mengetahui sejauh mana kesaktian Edo.
Selama seminggu satu persatu
muridnya bertumbangan dikalahkan Edo. Tak heran karna murid Rd. Suparmin sangatlah
banyak. Sampailah pada murid tertua dari Rd. Suparmin yg kemampuannya hampir
menyamai gurunya. Selama tiga hari mereka bertarung tanpa henti siang dan malam
saling mengadu kemampuan. Untuk mengalahkan murid tertua Rd. Suparmin ini Edo
harus mengeluarkan jurus rahasianya yg pertama.
Jurus ini ia sebut yambeyambo. Ia
menari dengan tempo irama yg teratur sambil menyerang mirip seperti jurus mabuk
tetapi jurus ini 10x lebih hebat dibanding jurus mabuk. Selangkah Edo maju lalu
ditendangnya murid Rd. Suparmin sampai menyamai tingginya atap rumah lalu ia
habisi dengan dobel tendangan memutar ke udara yg mengenai dada dan punggun
sang murid. Akhirnya sang murid menyerah kalah.
Mendengar hal itu Rd. Suparmin
keluar menemui Edo. Karena Rd. Suparmin melihat tubuh Edo yg penuh dengan luka
karena marathon bertarung dengan para muridnya. Rd. Suparmin memberikan
perawatan kepada Edo sebelum ia bertarung dengan Rd. Suparmin. Tujuh hari Edo mendapat perawatan di padepokan Rd.
Suparmin yg membuat tubuhnya kembali bugar.
Hari yg ditunggu akhirnya datang.
Edo dan Rd. Suparmin bertemu dalam pertarungan untuk membuktikan siapa yg
terkuat. Pertarungan sengit pun berlangsung. Dalam pertarungan itu Edo kalah
telak semua jurus saktinya bisa dipatahkan. Rd. Suparmin mempunyai jurus
rahasia yg ia sebut ajian musnah. Di telapak tangannya ia salurkan energi suci
lalu ia pukulkan kea rah Edo. Saat itu Edo merasa ada tangan yg sangat besar
menghantam tubuhnya sebesar rumah.
Edo mengaku kalah dan bersedia
menerima ajaran dari Rd. Suparmin. Islam. Edo menjadi muslim dan menyadari
bahwa hanya ada satu tuhan yg paling kuat di dunia ialah Allah SWT. Setelah
lima tahun berguru dengan Rd. Suparmin dan menyerap semua ilmunya, Edo kembali
kekampungnya dan mempersatukan kembali sukunya.
Tak lama setelah itu Rd. Suparmin
membawa keluarganya ke tanah Papua menghindari pengejaran penjajah. Ia
menyambangi kampung Edo di papua beberapa bulan tinggal disana. Rd. Suparmin
dan keluarganya di perlakukan dengan baik karena di anggap pahlawan oleh suku
Nikararema. Tapi itu tidak berlangsung lama sampai sekutu mendaratkan kapalnya
di papua. Untuk mencari Rd. Suparmin mereka membawa ribuan pasukan dengan
persenjataan yg lengkap.
Melihat hal itu Edo Nikararema
menyarankan Rd. Suparmin dan keluarganya mengungsi ke daerah pegunungan yg
jauh. Karena sebelumnya ada penghianat yg memberi tahu keberadaan Rd. Suparmin
di kampung Nikararema. Ia dijanjikan setumpuk emas oleh penjajah. Tetapi emas
itu tidak pernah sampai ketangannya. Ia dibunuh tanpa mendapat haknya.
Rd. Suparmin mengungsi ke
pegunungan. Penjajah meyerbu kampung Nikararema untuk menemukan Rd. Suparmin.
Tidak ada satupun orang di kampung itu yg memberitahu keberadaan Rd. Suparmin
dan keluarganya. Saat itu Edo dan pendekar Nikararema hanya bisa menghabisi
setengah dari pasukan itu. Akhirnya penjajah membakar dan membunuh semua
penghuni kampung termasuk anak kecil dan balita disana. Edo dan semua pendekar
di kampung Nikararema harus tunduk di tangan penjajah.
Rd. Suparmin dan keluarganya
tidak bisa berbuat apa – apa mendengar kabar itu. Ia dan keluarganya kembali ke
kampung Nikararema untuk menguburkan semua orang yg tewas dalam pertempuran.
Rd. Suparmin berdo’a untuk keselamatan jiwa mereka.
***
Setelah beberapa generasi
keluarga.
Suparmin tidak pulang kekampung
halamannya di pulau jawa, ia kembali dengan semangat yang membara untuk mencari
penghidupan yang lebih baik lagi dari tempat ia tinggal dan dibesarkan. Tentu
tidak itu saja misi lain Suparmin adalah mencari seorang gadis jawa asli yang
akan dinikahinya untuk mempertahankan garis keturunannya di Papua.
Untuk mewujudkan mimpinya itu
Suparmin pergi ke Jakarta guna menyelesaikan misi pertamanya. Secara turun
temurun Rd. Suparmin mengajarkan ilmu yg ia punya kepada anak dan cucunya. Suparmin
memiliki kesaktian juga seperti kakek buyutnya sebagai penjagaan dirinya dari
orang jahat. Karena kemampuannya itu ia ditawari untuk berlaga di film dan
kebutuhan syuting lainnya. Dari situ ia mendapat modal untuk meneruskan jenjang
pendidikan yg lebih tinggi. Sembari menjadi stunt-man ia menyambi kuliah.
Semakin hari Suparmin yg diberi nama panggung Radiato ini menjadi begitu tenar
di dunia entertainment tanah air. Pekerjaan stunt-man yg ia lakoni dan selalu
di anggap sebelah mata oleh orang lain ia berubah menjadi seorang artis yg
booming.
Kuliahnya pun berhasil lulus
dalam tempo yg singkat, selain jago beladiri Suparmin mempunyai otak yg cerdas.
Ia tidak pernah kesulitan dalam bidang pendidikan. Kesuksesan di Jakarta tidak
melupakannya untuk menyelesaikan misi terakhirnya. Setelalah merasa sukses dan membuka
perusahaan pengamanan yg menyediakan Body guard ia pergi ke kampung halamannya,
Kediri. Disana ia membeli sebuah rumah dan membuka usaha Laundry. Rupanya
bisnis iseng – iseng itu membuahkan kesuksesan besar yg sangat tidak disangka –
sangka oleh Suparmin.
bersambung ya,
0 komentar:
Posting Komentar
Comment it's like indicating you were alive, on the web at least!